Labels

Rabu, 29 Januari 2014

Menguji Janji Allah



Oleh M.Arifuddin*
Hari itu bertepatan hari Jum’at saya berkeinginan untuk menguji tentang ayat Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat: 261, yang menjelaskan bahwa “Allah akan melipat gandakan infak seseorang di jalan Allah seperti benih yang menumbuhkan tujuh tangkai, dan pada setiap tangkai ada seratus biji bagi siapa yang Dia kehendakai.” Akhirnya saya putuskan untuk membawa uang sebesar 2000,- rupiah untuk mengisi kotak infak di masjid nanti.
Setiba di masjid saya pun melaksanakan shalat sunnah tahiayatul masjid kemudian mengikuti rangkaian sholat jum’at tersebut. Seperti biasa. Disaat khotib berkhutbah, kotak infak bergeser dari satu jama’ah ke jama’ah yang lain, hingga sampailah di hadapan saya. Akhirnya saya memutuskan untuk memasukkan uang 2000,- rupiah tadi kedalam kotak infak tersebut, kemudian saya geser kotak infak tersebut ke jama’ah yang ada di sebelah saya.
Selang satu hari setengah dari kejadian tadi. Tepatnya pada sabtu malam/ malam minggu, saya memutuskan untuk makan di luar bersama teman-teman saya. Ketika itu saya memesan nasi goreng dan es jeruk yang total semuanya seharga 20.000,- rupiah. Sesudah makan, saya pun ingin membayar makanan saya tadi. Belum sempat saya mengeluarkan uang dari dompet saya, tiba-tiba salah seorang teman saya ternyata sudah membayar makanan kami semua.
Sepulang dari dari makan tadi, timbullah pertanyaan besar dibenak saya. “Ko’ tiba-tiba teman tadi mentraktir saya? Padahal sebelumnya dia tidak pernah mentraktir saya, paling-paling yang diteraktir cuma teman-teman yang dekat sama dia saja,” pikir saya dalam hati. Kemudian selang beberapa saat, saya teringat dengan kejadian Jum’at lalu. “Mungkinkah ini balasan dari Allah yang berkembang menjadi sepuluh kali lipat?” tanyan saya dalam hati.

Berangkat dari pengalaman tersebut, saya pun semakin penasaran. Tepat pada Jum’at berikutnya, saya pun kembali ingin menguji janji Allah tersebut. Kali ini saya memutuskan untuk berinfak jauh lebih besar dari Jum’at sebelumnya, bahkan ini merupakan infak Jum’at yang terbesar yang pernah saya lakukan. Ketika itu saya sudah bertekat bulat untuk menguji janji Allah tadi, dengan infak Jum’at terbesar saya kali ini. Tapi entah mengapa ketika kotak infak itu bergeser semakin dekat kearah saya, timbullah rasa bimbang pada diri saya untuk melaksanakan niat saya tadi. Bahkan sempat terpikir di benak saya untuk mengganti jumlah uang yang akan saya infakkan. Baru saja saya ingin mengganti jumlah ifak tersebut, tiba-tiba kotak infak tadi sudah berada persis di hadapan saya. Akhirnya kumasukkanlah uang tersebut dengan mencoba meyakinkan diriku bahwa janji Allah pasti ditepati.
Kurang lebih lima hari dari kejadian tadi, saya pergi ke ATM untuk menggabil uang. Dan alangkah terkejutnya saya ketika melihat jumlah saldo di ATM bertambah, persis sepuluh kali lipat dari yang pernah saya infakkan waktu Jum’at lalu. Maka semakin yakinlah saya bahwa janji Allah pasti ditepati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar