Labels

Selasa, 15 April 2014

Keajaiban Do’a Ibu



Oleh: M. Arifduddin
Ketika itu saya masaih duduk di kelas lima MI (Madrasah Ibtidaiyyah), tepatnya pada tahun 2012. Saya memiliki adik laki-laki yang masih berusia lima tahun dan saat itu orang tua saya sibuk dengan pekerjaan mereka. Sehingga saya dan adik saya tinggal di rumah bersama kakak-kakak saya. Waktu itu bapak saya pulangnya sepekan sekali dan kebetulan ibu saya ada keperluan di luar kota untuk beberapa hari.
Suatu hari tanpa sepengetahuan kami, adik saya memain-mainkan paku pines atau paku tindis dan memasukkan paku tersebut kedalam hidungnya.  Dan tanpa sengaja paku tersebut terhirup olehnya saat  ia bernafas dan ia tidak bisa menggeluarkanya. Karena merasa sakit, ia pun bercerita kepada kakak saya kalau di hidungnya ada paku pines. Tapi ketika itu kakak saya tidak percaya, karena ketika diperiksa olehnya, kakak saya tidak menemukan paku tersebut.
Singkat cerita adik saya pun mengadu kepada saya kalau di hidungnya ada paku pines. Akan tetapi ketika saya memeriksanya, saya tidak menemukan paku tersebut. Saya pun berfikir kalau dia berbohong dan saya pun tidak menghiraukan adauannya lagi.
Beberapa hari kemudian, Bapak saya pulang dari pekerjaanya dan adik saya pun bercerita kepada Bapak saya kalau di hidungnya ada paku pines. Bapak saya pun memeriksa hidung adik saya dan beliau tidak menemukan paku tersebut.

Sehari setelah adik saya bercerita kepada Bapak saya, Ibu saya pulang kerumah dan adik saya pun  bercerita kepada Ibu saya kalau di hidungnya ada paku pines. Karena Ibu saya percaya kalau anak kecil itu tidak suka berbohong, ia pun memeriksa hidung adik saya dengan saksama. Ibu saya pun mengurut-urur hidung adik saya dengan jari telunjuknya, kemudian mulutnya berkomat-kamit laksana membaca sebuah mantra seraya menteskan air mata, sambil berkata:
“Tekan hidungmu (seperti membuang ingus) sambil dihembuskan!”
Tiba- tiba “Hech…!” keluarlah paku pines yang sudah berkarat dan berbalut darah kental yang mulai mongering.
Lantaran penasaran, saya pun bertanya kepada Ibu saya.
“Bagaimana Ibu menggeluarkan paku pines itu?”
Ibu saya pun menjawab “Ibu tadi membaca Surah Al- Fatihah kemudian berdo’a, ‘Ya.. Allah, jika ada paku di hidung anakku, maka keluarkanlah.”
Berangkat dari kejadian tadi, saya pun semakin yakin dengan do’a seorang Ibu. Sehingga di saat saya mendapat sebuah ujian, saya selalu meminta do’a kepada Ibu saya agar diberi kemudahan oleh Allah untuk menghadapi ujian tersebut.
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar