Namaku Fahri Husaini
Datang dari desa Long-Kali
Berbekal iman dan niat suci
Tuk cari ridho ilahi.
Aku hanyalah seorang santri
Yang lahir dari rahim petani,
kuliahpun dengan biaya subsidi.
Tapiku tetap percaya diri.
Aku tak takut disuruh mengabdi!
Apalagi ceramah
dan ngajar ngaji.
Dan aku
nggak peduli
Dengan ejekan orang di sana sini.
Aku hanya ingin tau diri dan
juga berbagi,
Kepada penduduk negri ini.
Berbagi ilmu yang kupelajari.
Lagi-lagi aku seorang santri
Dan mestinya tau diri.
Aku nggak protes dengan dikitnya
nasi,
Apalagi sampai frustasi!.
Yang kulakukan tentu mencari solusi,
Bukan malah pergi makan sendiri di
cak Lee.
Aku punya mimpi
Membangun sekolah 100% subsidi.
Sekalipun aku hidup dengan subsidi,
Tak pernah kuberfikir tuk mencuri,
Apalagi sampai menjual diri
Seperti pelacur dan gay di doly.
lagi-lagi
aku seorang santi yang tau diri.
Aku tak
ingin menyia-nyiakan fasilitas yang di beri,
Apalagi menghabiskanya
dengan tidur pagi.
Tapi,
kuisi dengan belajar dan mengaji.
Aku nggak pernah gengsi,
Apalagi sampai emosi!.
Ketika harus mancal tuk ngajar
ngaji,
sekalipun sampai pegalin kaki.
Karena kuingin balas budi,
Kepada lembaga dan pemberi subsidi.
NB: puisi ini hanyalah fiktif belaka, jika ada kesamaan, itu bukanlah
sesuatu yanng di sengaja.
Puisi ini kuberikan untuk: are” STAI Luqman Al-Hakim Surabaya.
mantab bro..!
BalasHapus