terlahir dari keluarga yang
agamis.
aku pantang menangis!
hanya karna cintaku ditolak
seorang gadis,
apalagi hanya teriris dengan
silet yang tipis.
aku ikhwan yang melancolis
Aku akan menangis!
ketika para mujahid diberondong
rudal-rudal 'iblis'.
aku akan menangis!
ketika para guru-dikawal
polisi-laksana teroris.
aku akan menangis!
ketika para ulama, orang-orang
sholeh, dipenjara karena dituduh teroris.
aku takkan menangis!
apalagi sampai mengemis-gemis,
kepada para pejabat yang
buncit-berkumis
aku akan menangis!
ketika melihat pengemis
berkudis,
mengais-ngais tempat sampah
berbau amis.
demi sesuap makanan amis, tuk
mengganjal perul yang perih-pedis lagi kempis.
alangkah miris!
padahal negriku adalah negri
agraris,
minyak, batu bara, hutan, gas,
bahkan emas.
ada di negriku, tapi kenapa
masih kerisis?...
aku ikwan yang melankolis
suka bebaju gamis serta
berjenggot tipis.
aku takkan pesimis!
ketika orang-orang memandangku
sinis,
apalagi sampai berkata
"kamu teroris!."
karna pedomanku al-qur'an dan
hadits.
dan aku selalu optimis!
walau jalan pejuangan
berkelok-kelok seperti keris.
aku ikhwan yang melankolis
aku akan menangis!
jika melihat ABG, bahkan
ibu-ibu mengidolakan selebritis
seperti: justin, suju,
cerrybelle dan agnes.
aku akan menangis!
jika para pemuda rela, ngantri
berbaris-baris,
tuk menyaksikan konser para
artis.
dan alangkah miris!
ketika ditanya, 'siapa nama
sahabat nabi', seperti : Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali,
mereka hanya mengeryitkan
kening seraya nyegir-meringis.
aku ikhwan yang melankolis
mencoba berda'wah lewat karya
tulis.
meski tak sistematis
semoga bermanfaat buat
masyarakat metropolis
yang terjangkit virus
matrealis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar